“Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch, mengatakan bahwa pengembangan Kepulauan Seribu dalam konteks aglomerasi Jabodetabekjur harus dilakukan secara holistik.
Tidak boleh ada ketimpangan di mana pembangunan hanya menguntungkan pelaku industri besar, sementara masyarakat lokal terpinggirkan. Jika ini dikelola dengan baik, maka kita bisa melihat kawasan ini sebagai contoh sukses dari pengelolaan kota global berbasis maritim,” tuturnya.
Baca Juga:
Pemkab Kepulauan Seribu Bersihkan 1,71 Ton Sampah di Pesisir Pulau Lancang
Tohom juga mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan sektor swasta dalam mewujudkan visi ini.
Menurutnya, Kepulauan Seribu tidak bisa hanya mengandalkan APBD DKI Jakarta, tetapi harus ada sinergi dengan kementerian terkait serta investasi swasta yang berorientasi pada pengembangan jangka panjang.
“Jika kita ingin menjadikan Jabodetabekjur sebagai kota global, maka setiap bagiannya harus dikelola dengan visi yang sama. Kepulauan Seribu adalah bagian dari ekosistem metropolitan ini, dan sudah saatnya kita melihatnya sebagai bagian integral dari pengembangan kawasan, bukan hanya sebagai objek wisata belaka,” pungkasnya.
Baca Juga:
Tingkatkan Produksi, KPKP Kepulauan Seribu Dampingi Nelayan Budidaya Ikan
[Redaktur: Mega Puspita]