KEPULAUANSERIBU.WAHANANEWS.CO — Jajaran Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama Kementerian dan Kelautan (KKP) melepas 60.000 benih lobster di Pulau Onrust kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Benih tersebut dibebaskan setelah akan diselundupkan dari kawasan Pulau Seribu ke luar negeri. Penyelundupan itu lalu digagalkan oleh Bakamla pada Selasa (11/3/2025) pukul 03.00 WIB.
Baca Juga:
Bakamla Sebut Jumlah Kapal Patroli di ZEE Natuna Utara Belum Ideal
Pelepasan benih itu setelah jajaran Bakamla menggelar jumpa pers pengungkapan kasus di atas KN Pulau Marora-332 di kawasan perairan Pulau Seribu.
Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Penyelenggara Operasi Direktorat Operasi Laut Kolonel Bakamla, David Hastiadi mengatakan bahwa pihaknya memilih Pulau Onrust sebagai lokasi pelepasan bibit karena di kawasan tersebut banyak nelayan lokal yang aktif.
Ia berharap bibit-bibit tersebut dapat tumbuh jadi lobster yang lebih besar dan menjadi salah satu sumber mata pencaharian nelayan lokal.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
Sebelum melepaskan bibit lobster yang masih dikemas dalam plastik, pihaknya terlebih dahulu menyiram plastik tersebut dengan air laut.
Hal tersebut, menurut dia, agar lobster yang ada di dalam plastik dapat menyesuaikan diri dengan suhu air laut. Setelah plastik disiram air laut beberapa menit, barulah benih-benih lobster tersebut dilepaskan ke laut.
Hastiadi menjelaskan, bahwa pengungkapan kasus penyelundupan itu bermula ketika pihak Bakamla menerima aduan dari masyarakat terkait dengan aktivitas penyelundupan benih lobster di perairan Kepulauan Seribu.
Berdasarkan informasi tersebut, personel Bakamla langsung bergerak memantau beberapa pelabuhan dan titik laut yang dicurigai sebagai tempat berlangsungnya praktik penyelundupan.
Setelah pencarian, lanjut Hastiadi, personel melihat satu kapal kayu tidak berawak yang mencurigakan.
"Kapal tersebut lantas kami periksa. Setelah penyisiran, ditemukan dua kotak (koper)," kata Hastiadi, dikutip Rabu (12/3/2025).
Saat koper tersebut dibuka, petugas temukan beberapa bungkus plastik berisi benih lobster. Di setiap kantong plastik tersebut, diperkirakan ada 3.000 benih lobster.
Petugas sempat, kata dia, mencari keberadaan awak kapal di sekitar lokasi. Meski demikian, pihaknya tidak menemukan satu pun orang di sana.
Ia menduga praktik ini merupakan modus menaruh benih di atas kapal dengan titik lokasi yang telah ditentukan. Setelah itu, pelaku lain akan mengambil benih tersebut untuk selanjutnya disalurkan ke luar negeri.
"Ada kemungkinan pelaku yang mau mengambil benih sudah melihat kami bergerak, jadi mereka langsung pergi," kata Hastiadi.
Berkat aksi penggagalan ini, Bakamla menyelamatkan 60.000 bibit lobster dengan taksiran sebesar Rp1 miliar.
Hastiadi dan jajaran penegak hukum terkait menyatakan bahwa pihaknya akan terus menelusuri pemilik perahu untuk mencari tahu pelaku utama aksi penyelundupan ini.
[Redaktur: Mega Puspita]